Cuman Banci yang pasang Stop Loss!!

Ada lagi yang mengatakan Stop Loss bikin bangkrut, karena tersentuh lebih dahulu sebelum menyentuh TP. Yang lebih hebat lagi adalah ungkapan ‘Marginku adalah Stop Loss ku’. .

Trading is so Simple...

Tulisan ini saya tujukan terutama bagi para pemula atau siapapun anda yang berpikir bahwa trading itu begitu rumit. Apa yang membuat anda memiliki pemikiran seperti itu?

Trade the News

Dengan memahami bagaimana memanfaatkan hal ini, anda dapat meningkatkan kemungkinan mendapatkan profit.

Kenali Resiko Anda

Kadang kala, seseorang berkonsentrasi pada seberapa banyak yang akan dihasilkan, dan tidak terlalu percaya bahwa situasi dapat saja berubah menjadi loss. .

" Trading for Living " mampukah anda?

Dengan kata lain, anda "harus" menghasilkan cukup profit yang terkadang pada kenyataanya, profit yang dihasilkan tidak pernah cukup. Mengapa? .

Tuesday 30 October 2007

Ngapain pake Stop Loss? Banci !!!

Mungkin anda pernah mendengar kalimat seperti itu. Atau barangkali anda sendiri yang pernah mengucapkan kalimat itu . Ada lagi yang mengatakan Stop Loss bikin bangkrut, karena tersentuh lebih dahulu sebelum menyentuh TP. Yang lebih hebat lagi adalah ungkapan ‘Marginku adalah Stop Loss ku’. Tapi jujur saja, sudah berkali-kali akun saya terselamatkan oleh Stop Loss.
Mungkin saja anda memiliki margin yang demikian kuat sehingga mampu menahan floating minus hingga ratusan pips, dan anda memegang prinsip bahwa harga pasti akan berbalik untuk menyentuh TP. Pemikiran itu ada benarnya. Anda memang mampu menghindari margin call dan posisi dana akan tetap aman. Tapi berapa lama masa penantian itu akan berlangsung? Seminggu? Dua minggu? Atau bahkan sebulan? Lebih?!
Dalam jangka waktu itu, berapa puluh kesempatan OP terlewatkan? Berapa ratus pips yang berseliweran di depan anda, tanpa mampu untuk diraih, karena saat semua kesempatan itu lewat, anda masih menyimpan floating minus.
Mengapa tidak berpikir bahwa Stop Loss dipasang bukan untuk disentuh? Pasti ada strategi yang memungkinkan hal itu.
Pertama tentukan angka yang rasional untuk dipasang pada Stop Loss, misalnya 35 – 40 point untuk pair GBP/USD. Angka tersebut dapat dikatakan sebagai representasi kemampuan anda menerima kekalahan. Perlu selalu diingat, bahwa pasti ada kemungkinan loss setiap kali trader memasuki market.
Setelah menentukan angka tersebut dan kesadaran akan adanya kemungkinan loss, usahakan untuk memasang Stop Loss pada posisi yang terlindungi. Misal di bawah Support untuk Long Position atau di atas Resistance untuk Short Position. Terakhir tetaplah tenang ketika harga bergerak mendekati Stop Loss. Jangan mencoba memperbesar Stop Loss, karena ketika tersentuh juga, semakin besar kerugian yang anda derita. Ingatlah selalu, seorang trader sukses tidak hanya siap menerima kemenangan tapi juga siap menerima kekalahan.
Untuk satu kali kekalahan, masih ada puluhan kesempatan menang. Tapi jika setiap kali OP, Stop Loss yang tersentuh, pasti ada yang salah dengan system anda.
===============
HAPPY TRADING !!
===============

Monday 29 October 2007

What's Carry Trade?

Ada beberapa trader yang begitu tidak nyaman dengan istilah Carry Trade. Tapi bagaimanapun harus diakui bahwa Carry Trade memiliki peran besar dalam mempengaruhi pergerakan nilai mata uang sebuah Negara. Jadi .. apakah sebenarnya Carry Trade? Mari kita mencoba mengenalnya.
Carry Trades adalah aksi mengambil keuntungan dari perbedaan tingkat suku bunga antar negara. Dalam aktivitas Carry Trade, seorang investor atau pelaku pasar akan meminjam sejumlah uang di negara bersuku bunga kecil, lalu meminjamkannya ke negara yang bersuku bunga tinggi.
Sebagai contoh, investor meminjam 1,000 yen dari sebuah bank di Jepang yang memiliki suku bunga rendah, dan ditukarkan kedalam mata uang dollar Amerika untuk selanjutnya dibelikan obligasi pada jumlah yang setara, dengan asumsi obligasi itu akan memberikan yield lebih tinggi dari biaya bunga di Jepang.
Carry trade terbukti menguntungkan. Bagaimana keuntungan tersebut diperoleh?
Carry trade membuat mata uang negara berbunga rendah atau negara asal semakin terdepresiasi sebagai akibat dari meningkatnya aksi jual mata uang domestic terhadap mata uang asing milik negara target, serta oleh perginya modal keluar dari negara domestic ke negara dengan yield bunga lebih tinggi.
Hal tersebut memungkinkan investor carry trade mendapatkan keuntungan melalui dua peluang, yaitu pertama, melalui tingkat suku bunga harian yang lebih tinggi di negara target, dan kedua melalui depresiasi mata uang negara asal, yang membuat investor mendapatkan sejumlah uang dalam mata uang negara asal yang lebih besar, dari pada jumlah awal pinjaman mereka.
Jepang adalah negara yang langganan menjadi negara sumber carry trades. Namun hingga kini negara itu belum tertarik untuk menaikkan tingkat suku bunga. Hal ini secara tidak langsung mengindikasikan, bahwa fenomena carry trades tidak selalu merugikan negara sumber, apalagi jika negara sumber adalah eksportir. Depresiasi mata uang dapat memicu tingkat ekspor, dan ekspor yang meningkat akan membuat mata uang domestic menguat dengan sendirinya.