Dollar Amerika anjlok menyentuh level terendah terhadap euro dan menyentuh level terendah pula terhadap Dollar Canada, bahkan terendah dalam 30 tahun terakhir. Setelah berbulan-bulan para investor mengejar titik-titik ini, sekarang pertanyaan yang muncul adalah, sampai level berapa Euro dapat terus menguat?
Dalam perdagangan valuta asing, trend dapat berlangsung lebih lama dari yang di harapkan oleh para investor dan bahkan resiko akan terus bertambah seiring dengan pips yang terus melonjak. Tidak ada yang tahu euro akan menguat sampai di level berapa. Secara Fundamental, kejadian ini telah di prediksikan sebelumnya. Kekhawatiran publik terhadap kondisi ekonomi Amerika yang terus melemah dan kemungkinan FED akan kembali memangkas suku bunga nya adalah faktor yang harus kita perhatikan dalam menentukan entry.
Faktor lain yang dapat kita pertimbangkan adalah, kemungkinan Arab Saudi membatalkan pematokan nilai tetap dari USD dapat menjadi alasan lain melemahnya USD. Meskipun rumor ini telah di bantah oleh pemerintah Arab Saudi, tapi kita dapat melihat, begitu banyaknya spekulasi yang muncul dari melemahnya nilai tukar USD. Semakin anjloknya nilai tukar USD, maka semakin besar pula kemungkinan reversal, bijaksanalah dalam menentukan entry anda. Melemahnya sebuah mata uang tidak hanya dapat membantu meningkatkan jumlah ekspor dan memulihkan kondisi ekonominya, tetapi juga dapat mengurangi tingkat tekanan inflasi. Mana yang akan lebih dahulu membaik? tingkat pertumbuhan ekonomi, atau inflasinya.
Kita tinggal menunggu saja langkah yang akan di ambil oleh presiden ECB, Trichet. Trichet harus lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan, karena setiap kebijakan dapat menimbulkan reaksi dari USD yang sudah sangat melemah. Untuk menghentikan laju EURO hanya diperlukan beberapa perbaikan saja dalam data yang dirilis oleh Amerika Serikat. Namun, hingga saat ini kita masih belum melihat perubahan positip dari USD meskipun Philly Fed Index melonjak cukup tinggi dari indeks yang sebelumnya 0 menjadi 10.9, yang sangat besar melebihi harapan pasar.
Chairman FED, Ben Bernanke hanya berkomentar bahwa pemangkasan rate dilakukan hanya untuk memajukan sektor pasar kredit. Sektor politik juga dapat menjadi pertimbangan lainnya, rumor tentang penyusunan skenario penyerangan terhadap Iran oleh Amerika Serikat dapat memicu pelemahan USD lebih lanjut. Poin penting yang harus kita garis bawahi adalah, jalan untuk menuju penguatan sebuah mata uang adalah melalui melemahnya mata uang yang lain, dan di balik melemahnya sebuah mata uang, terdapat usaha perbaikan ekonomi, begitulah siklusnya.
Kita tunggu saja, akankan EURO menuju level 1.5 pada tahun depan? atau akan kembali ke level 1.17 seperti yang terjadi pada 2005?
==========
@2007 Solo Trading Consultant
==========
Dalam perdagangan valuta asing, trend dapat berlangsung lebih lama dari yang di harapkan oleh para investor dan bahkan resiko akan terus bertambah seiring dengan pips yang terus melonjak. Tidak ada yang tahu euro akan menguat sampai di level berapa. Secara Fundamental, kejadian ini telah di prediksikan sebelumnya. Kekhawatiran publik terhadap kondisi ekonomi Amerika yang terus melemah dan kemungkinan FED akan kembali memangkas suku bunga nya adalah faktor yang harus kita perhatikan dalam menentukan entry.
Faktor lain yang dapat kita pertimbangkan adalah, kemungkinan Arab Saudi membatalkan pematokan nilai tetap dari USD dapat menjadi alasan lain melemahnya USD. Meskipun rumor ini telah di bantah oleh pemerintah Arab Saudi, tapi kita dapat melihat, begitu banyaknya spekulasi yang muncul dari melemahnya nilai tukar USD. Semakin anjloknya nilai tukar USD, maka semakin besar pula kemungkinan reversal, bijaksanalah dalam menentukan entry anda. Melemahnya sebuah mata uang tidak hanya dapat membantu meningkatkan jumlah ekspor dan memulihkan kondisi ekonominya, tetapi juga dapat mengurangi tingkat tekanan inflasi. Mana yang akan lebih dahulu membaik? tingkat pertumbuhan ekonomi, atau inflasinya.
Kita tinggal menunggu saja langkah yang akan di ambil oleh presiden ECB, Trichet. Trichet harus lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan, karena setiap kebijakan dapat menimbulkan reaksi dari USD yang sudah sangat melemah. Untuk menghentikan laju EURO hanya diperlukan beberapa perbaikan saja dalam data yang dirilis oleh Amerika Serikat. Namun, hingga saat ini kita masih belum melihat perubahan positip dari USD meskipun Philly Fed Index melonjak cukup tinggi dari indeks yang sebelumnya 0 menjadi 10.9, yang sangat besar melebihi harapan pasar.
Chairman FED, Ben Bernanke hanya berkomentar bahwa pemangkasan rate dilakukan hanya untuk memajukan sektor pasar kredit. Sektor politik juga dapat menjadi pertimbangan lainnya, rumor tentang penyusunan skenario penyerangan terhadap Iran oleh Amerika Serikat dapat memicu pelemahan USD lebih lanjut. Poin penting yang harus kita garis bawahi adalah, jalan untuk menuju penguatan sebuah mata uang adalah melalui melemahnya mata uang yang lain, dan di balik melemahnya sebuah mata uang, terdapat usaha perbaikan ekonomi, begitulah siklusnya.
Kita tunggu saja, akankan EURO menuju level 1.5 pada tahun depan? atau akan kembali ke level 1.17 seperti yang terjadi pada 2005?
==========
@2007 Solo Trading Consultant
==========
0 komentar:
Post a Comment