Monday, 3 December 2007

The Truth About Stop Hunting

Ada fenomena menarik dalam aktifitas trading valas, yaitu "Stop Hunting" . Kami akan menyuguhkan artikel yang sangat menarik ini kepada anda. Artikel ini kami ambil dari sebuah e-book Indovestasi edisi Juli 2007 yang di terjemahkan dari sebuah tulisan oleh Scott Percivall dalam website ber-bahasa Inggris yang beralamat di www.market-geeks.com.

Stop Hunting : Apakah Itu ?

Anda mungkin pernah mendengarnya di berbagai forum trading. Mungkin itu pernah beberapa kali terjadi pada Anda. Itu cukup membuat kepala Anda meledak. Apakah itu? Itu disebut Stop Hunting. Ini situasi trading yang umum terjadi. Anda meyakini USD/JPY akan naik. Anda memasukkan posisi long pada 123.40 dan Anda menempatkan stop loss pada 123.05, sedikit di bawah double bottom. Anda menetapkan target awal 124.50, memberi Anda lebih dari rasio reward to risk 3:1. Sayangnya, USD/JPY bergerak ke bawah dan melebihi support. Anda terkena stop dan keluar. Anda sungguh‐sungguh senang bahwa Anda telah menempatkan stop loss! Siapa yang tahu berapa jauh USD/JPY dapat turun ketika sudah menembus support, bukan? Salah. Tebak apa yang terjadi kemudian. Anda mendapatkannya... setelah mengenai stop loss Anda, harga berbalik arah, seperti prediksi awal Anda. Anda hanya dapat melihat saja USD/JPY bergerak melewati 124.00, kemudian 125.00, dan tidak pernah kembali. Anda mulai berpikir, “Jika saya menetapkan stop loss sedikit lebih bawah, betapa akan beruntung!”. Akan tetapi, apakah ini hanya masalah kurang beruntung saja?

Mari saya hubungkan dengan salah satu pengalaman saya. Berdasarkan statistik, saya short AUD/USD pada 0.7530 dan menempatkan stop pada 0.7570 yaitu di atas top. Saya memprediksi harga untuk turun ke bawah 0.7300 pada beberapa minggu kemudian. Dalam sehari, AUD/USD membuat spike ke atas dan mengambil stop saya dan kemudian turun ke area konsolidasi pada sekitar 0.7540. Sekarang, karena spike terakhir, terdapat dua high sekitar 0.7570. Tanpa terpengaruh dengan kerugian saya sebelumnya, saya memasukkan posisi short pada 0.7530, dan kali ini saya meletakkan stop pada 0.7580, sedikit di atas spike terakhir. Setelah semua yang terjadi ini, berapa besar kemungkinan harga akan menembus resistance tersebut? Seperti sebelumnya, hal yang sama terjadi! Harga membuat spike ke atas dan mengenai stop saya lagi, mebuat saya keluar untuk yang kedua kalinya. Dan yang lebih membuat frustasi, segera sesudah saya terkena stop, harga turun kembali sesuai dengan arah yang saya prediksi semula?

Salah satu karakter Ian Fleming, Goldfinger, pernah berkata, “Once is happenstance, twice is coincidence, three times is enemy action”. Bagaimanapun, saya sebenarnya tidak terlalu paranoid untuk berpikir bahwa seseorang secara khusus mengambil stop saya. Pertamatama, transaksi saya sangatlah kecil sehingga tidak ada seorang pun yang mau bersusah‐susah mengambil stop saya, yang kedua saya melakukan transaksi ini di demo account. Akan tetapi saya berani bertaruh bahwa bukan hanya saya yang meletakkan stop sedikit di atas high sebelumnya. Mungkin ada cukup banyak orang yang menempatkan stop di situ, dan kelihatannya seseorang berusaha mengambil stop. Seeorang inilah yang disebut stop hunter.
Jadi, apakah stop hunter dan bagaimana mereka mengambil stop order? Stop hunter adalah pemain pasar yang berusaha memicu stop order dari para trader lain untuk kepentingan mereka sendiri. Mereka pada umumnya memiliki kemampuan untuk menggerakan pasar sedikit dalam jangka pendek. Stop hunter mungkin saja broker forex yang trading berkompetisi dengan customernya atau pemain besar di pasar, seperti bank atau hedge fund.

Stop hunter beroperasi paling baik di lingkungan di mana kebanyakan trader mempercayai bahwa pasar akan bergerak dalam arah tertentu. Ketika para trader mengambil posisi, mereka yang tidak berpengalaman (seperti saya pada transaksi di atas), akan menempatkan stop loss pada tempat yang jelas. Stop hunter tahu di mana para amatir kemungkinan akan menempatkan stop, jadi mereka berusaha menggerakkan pasar sehingga cukup untuk memicu stop loss. Ini memungkinkan stop hunter memasuki pasar pada harga yang baik sebelum pasar mulai bergerak pada arah yang diperkirakan oleh semua orang.

Sebagai contoh, pada transaksi di atas, ada banyak indikasi bahwa pasar akan bergerak ke bawah. Stop hunter mengetahui bahwa banyak trader akan mengambil posisi short, dan kemungkinan menempatkan buy‐stop pada area 0.7570. Jadi mengapa para stop hunter yang cerdik ini mengambil posisi short pada 0.7530 ketika begitu banyak amatir yang bersedia membeli pada 0.7570? Jadi mereka terus berusaha mendorong harga naik ke 0.7570, dan ketika saya terkena stop loss, tebak dari siapa saya membelinya? Tepat sekali... Stop hunterlah yang menjual kepada saya harga yang bagus (untuk mereka). Sekarang saya keluar dari pasar, dan mereka mengambil posisi short saya 40 pips di atas tempat di mana saya masuk. Kemudian, ketika pasar terus turun seperti yang saya prediksikan semula, stop hunter tersenyum atas apa yang diperolehnya, sedangkan saya cuma bisa melihat saja.

Perhatikan bahwa situasi di mana semua orang memperkirakan pasar akan bergerak ke atas malah akan berlaku di arah sebaliknya. Para amatir akan menempatkan sell‐stop order pada titik yang jelas di bawah pasar, dan para stop hunter akan akan mendorong pasar turun sehingga memicu sell‐stop order. Para amatir dalam kepanikan akan menjual posisi long mereka, sementara para stop hunter membeli dari mereka pada harga yang bagus atas ekspetasi bahwa pasar akan naik.


Tipe stop hunting yang telah saya jelaskan menunjukkan situasi di mana kebanyakan para peserta pasar mengharapkan harga bergerak dalam arah tertentu. Pada situasi ni, baik stop hunter yang cerdik ataupun para amatir mempunyai pendapat yang sama tentang pasar; mereka tidak saling bertarung satu sama lain dalam kontes bulls melawan bears. Para stop hunter ini hanya berusaha mengambil posisi para amatir.

Ada juga situasi di mana para stop hunter berusaha menggerakan pasar ke arah stop dengan harapan akan memicu stop dan akan mendorong pasar lebih jauh lagi pada arah yang sama, ini kemudian memicu stop yang lebih banyak lagi, demikian selanjutnya seperti efek bola salju. Inilah bagaimana beberapa kepanikan atau rally jangka pendek dibuat. Pada kasus ini, stop hunter mengambil posisi berlawanan arah dengan para amatir, dan berusaha memicu stop untuk membuat para amatir panik sehingga pasar tetap bergerak pada arah yang diharapkan para stop hunter. Menurut saya taktik seperti ini lebih lazim di pasar dengan tingkat likuiditas lebih kecil seperti saham dan futures.

‐ Scott Percival ‐



=========
@2007 Solo Trading Consultant
=========

0 komentar: