Friday 22 February 2008

Survive!! and you will win this game. . .

Setelah mengamati data statistik dan pola grafik selama 10 tahun ke belakang, belum pernah kami mendapati kondisi pasar begitu "gila" seperti beberapa bulan terakhir ini. Ada saat ketika satu atau dua sektor pasar begitu "gila" namun belum pernah hampir seluruh sektor mengalami sesuatu yang di luar kebiasaan seperti saat ini. Coba kita lihat beberapa data di bawah ini:

- Harga emas belum pernah setinggi ini.
- Harga tembaga belum pernah setinggi ini.
- Harga minyak mentah belum pernah setinggi ini
- Gandum, kedelai, dan beberapa komoditi lainnya belum pernah
setinggi ini
- Beberapa pair mata uang mengalami volatilitas yang belum pernah
kita lihat lagi sejak peristiwa 9/11 (7 tahun)
- S&P terlihat jatuh 22% dari titik puncaknya menuju low sejak
Oktober (4 bulan)
- Obligasi jangka panjang (30 tahun) terus mencoba menguji level
tertinggi sepanjang masa

Segalanya terlihat begitu "gila", yang berarti resiko juga meningkat tajam.

Begitu banyak sistem trading yang bertumbangan dengan cara yang belum pernah dialami , bahkan sejak pertama kali diciptakan. Saya sendiri jujur mengakui, dari 6 akun, 3 akun saya luluh lantak terkena Margin Call. Mungkin anda pernah mendengar tentang John Henry? orang yang bagi sebagian kita dianggap sebagai master (guru) hedge fund, menutup posisi 4 atau 5 currency funds nya tahun kemarin. Bahkan posisi yang masih di pertahankannya, menurun nilainya sebesar 30% pada 2007 lalu.

Trader-trader hancur saat berusaha mencari "top dan bottom", banyak pula yang gagal mencoba mendefinisikan pola wave, bahkan para market timers tersandung oleh whipsaw ketika keadaan market terlihat begitu gampangnya di prediksi.

Namun, ada berita baik untuk anda. Anda tidak perlu terjebak dalam kepanikan oleh kondisi tersebut diatas. Ketika keadaan mulai "menggila", panik hanya akan melanda bagi para trader yang tidak siap. Besarnya drawdown dan kepanikan hanya melanda bagi trader yang tidak secara benar mempersiapkan diri.

Jujur, saya belum pernah melihat keadaan segila ini pada saat yang bersamaan. Prinsip yang selama ini saya pegang pun, tidak dapat mencegah saya untuk membuka posisi, tidak juga mencegah saya mengalami drawdowns yang lumayan besar. Tidak ada yang dapat menghalangi saya untuk membuka posisi, ketika waktu untuk trading datang. Namun prinsip itulah yang menyelamatkan saya, apapun kondisinya.

Prinsip tersebut menjadi misi saya nomer 1 dalam trading, yakni, Bertahan Untuk Tetap Eksis.

Pertanyaan yang sering dilontarkan, baik oleh trader amatiran maupun profesional, adalah "Berapa banyak yang mampu saya hasilkan?". . . dan bagi saya ini adalah pertanyaan yang sangat penting. Namun, bagaimanapun, bila anda tidak bertahan untuk survive dalam keadaan "gila" seperti saat ini, seberapapun banyaknya yang telah anda hasilkan, saya yakin, "the game will be over".

Memprioritaskan "survive" sebagai tujuan utama, dapat membantu anda melakukan banyak hal sekaligus. Faktor tamak (greed) adalah satu dari sekian banyak hal yang dapat di hindari dengan berpegang pada prinsip ini. Hal ini membuat anda tetap sadar bahwa 95% trader berakhir dengan kegagalan, dan mungkin anda bisa menjadi salah satu dari 95% tersebut bila anda tidak mencoba "survive" mulai DARI SEKARANG.

Fokus dan mengutamakan "survive" juga membuat anda akan bertanya, dimana pertanyaan tersebut jarang di lontarkan oleh para trader, misalnya: apa yang akan terjadi, bila sebuah sistem gagal dan anda mengalami drawdowns super besar? apakah anda akan tamat? bila anda menjawab, ya, bisa di artikan anda meresikokan terlalu banyak. Sebaiknya anda menggunakan sistem yang memiliki resiko lebih kecil, atau, anda perlu membuka posisi dengan lot yang lebih kecil.

Pengalaman dengan banyak trader yang saya alami, termasuk saya sendiri, kegagalan paling utama yang menyebabkan seorang trader tumbang, adalah OVERTRADING. Mereka meresikokan terlalu banyak ketika memulai, tidak berpikir dulu bagaimana cara untuk "survive", malahan berpikir bagaimana saya akan "menghajar" habis semua profit yang mungkin di dapat. . .serta membayangkan sebuah liburan mewah yang sangat menyenangkan dengan hasil trading yang akan diperoleh.

Jangan salah sangka, memposisikan diri untuk mendapat return yang besar sebagai tujuan utama adalah baik, sangat baik bahkan. Namun, jangan sampai mengabaikan faktor resiko yang mungkin datang, kenali dan manage resiko, itu kuncinya.

Mulai dari sekarang, tanya diri anda sendiri, "apakah saya telah dengan baik mempersiapkan diri menghadapi kondisi "gila" yang di luar prediksi, dan tetap eksis?" bila jawabannya, tidak, anda perlu untuk menuliskan dengan baik di secarik kertas tentang apa yang saat ini anda kerjakan dalam trading, dan cobalah untuk mencari resiko yang timbul dalam keadaan terburuk yang mungkin saja terjadi.

============
Happy Trading!
============

1 komentar:

benar apa yang dipaparkan oleh STC. Over trade adalah sesuatu yang tampak baik, padahal ianya virus yang perlahan akan membunuh diri kita sendiri. lambat laun, virus itu akan menutup sejarah trading kita.

sama halnya memaksakan kehendak kita terhadap pasar. padahal kita bukan lah apa-apanya dibanding market sebenarnya. dan benar, market sekarang dalam keadaan gila. lebih gila lagi org2 yang trade over pede pada saat ini.

jaga stamina trading anda. trading bukan membuat anda kaya keesokan harinya. trading hanyalah salah satu peluang yang bisa menjadikan kita kaya suatu hari nanti. SOME DAY. :)