Saturday 8 March 2008

Mengantisipasi Drawdown

Kesempatan kali ini kami akan membahas tentang bagaimana bertahan dalam kondisi market dimana sebuah sistem trading menghadapi kemungkinan menelan drawdown terbesar yang pernah diharapkan. Hanya bisa diantisipasi dengan 3 kata, kurangilah lot anda.

Selama 2 bulan terakhir ini, mata uang bergerak dalam range yang sangat tinggi, yang mana belum pernah kita lihat lagi sejak peristiwa 11 September (9/11). Berdasarkan backtest, sejatinya kita mengalami drawdown terbesar selama dalam kurun waktu hampir 4 tahun ini...namun pada kenyataanya, kita bahkan tidak mengalaminya, karena periode profit telah kita capai melebihi dari jumlah loss yang tidak biasa selama kurun waktu ini.

Secara umum, ada 2 cara yang dapat kita persiapkan untuk mengantisipasi resiko ini. Pertama, mengatur target kita di atas hasil backtest yang telah di lakukan sejauh drawdown yang mungkin timbul. Drawdown terbesar dalam backtest kita jangan sampai melebihi 10% dari modal awal yang dianjurkan. Berapakah yang harus kita persiapkan? 30%. Mengapa? Karena kita hanya memiliki data yang solid selama 4 tahun, kita tidak memiliki data market dengan volatilitas sangat tinggi yang setara dengan kondisi pada 2001. Menyadari bahwa volatilitas yang bertambah juga dapat mempengaruhi bertambahnya resiko, maka drawdown yang harus kita antisipasi pun harus ditambah.

Cara yang kedua, membuat sebuah rencana (trading plan) yang dapat mengurangi ukuran lot trade berdasarkan level drawdown. Misalnya, bila drawdown menyentuh nilai 5%, kita harus mengurangi ukuran lot hingga 80% dari nilai entry kita diawal trading. Bila nilai drawdown menyentuh 10%, kita harus mengurangi ukuran lot sebesar 20% lagi. Kita akan melakukan hal yang sama, tiap kali drawdown bertambah 5%. Maka, jika drawdown menyentuh nilai 25%, kita hanya akan trading sebesar 1/3 dari nilai lot ketika pertama kali kita entry sebelum drawdown terjadi.

Dengan kata lain, jika kita terkena 30% drawdown, dengan tanpa sama sekali mengurangi ukuran lot, maka 30% itu setara dengan 60% drawdown atau 6 kali lebih besar dari drawdown maksimal yang diderita selama backtest.

Dengan rencana seperti ini, kita menempatkan diri untuk dapat mengambil keuntungan dari tiap kesempatan, bertahan dari volatilitas yang sangat tinggi, dengan tetap membatasi resiko dari akun kita sebesar 30% (skenario terburuk).

Banyak trader mengawali trading dengan nilai lot sebesar mungkin, lalu terkena drawdown yang tinggi yang mengakibatkan kepanikan, dan pada akhirnya berhenti trading dalam waktu 3 bulan sejak pertama kali memulai. "No plan, and no back up plan". Sama sekali mengacuhkan bahwa resiko itu sebenarnya ada . . .Inilah yang kita sebut sebagai merencanakan kegagalan, sebab tanpa rencana (plan) yang matang, sama saja kita merencanakan kegagalan.

Bila anda ingin tetap bertahan dalam bisnis ini, apapun sistem yang anda miliki, cobalah untuk mengatur jumlah lot anda ketika sistem tersebut mengalami drawdown.

Namun, ada juga yang berpendapat, bahwa bila sebuah sistem mengalami drawdown, seharusnya bukan mengurangi nilai lot, namun sebaliknya, tambah nilai lot anda untuk entry. Pada kesempatan yang akan datang, kami coba untuk membahasnya.

Mulai dari sekarang, rencanakanlah diri anda untuk survive!



================
Happy Trading!!!
================

1 komentar:

Seperti yang telah kita ketahui kalau Drawdown ini kalau dari segi penggunaan EA memang salah satu yang harus kita sangat perhatikan sebelum menggunakan EA tersebut dengan akun real. Dalam fasilitas seperti ZuluTrade yang disediakan oleh Gainscopefx.com pun Drawdown menjadi salah satu pertimbangan para traders untuk memilih traders profesional yang akan dipilihnya sebagai signal provider akun tradingnya.