Wednesday 12 March 2008

Jadi … Apakah Drawdown?

Seringkali ada trader yang berharap mendapat keuntungan besar dalam satu kali transaksi dan memilih mempertaruhkan sejumlah besar modal dalam transaksi tersebut. Namun yang terjadi, mereka kehilangan seluruh modal dan menjadi bangkrut.
Tanpa pengaturan keuangan yang benar, Anda tidak jauh beda dengan seorang penjudi. Bisnis trading tanpa perlindungan pengaturan keuangan yang benar tidak akan berhasil dalam jangka panjang. Salah satu istilah yang akan sedikit kita kenal dalam pengaturan keuangan atau Money Manajemen adalah Drawdown.
Sebagai contoh, Anda memiliki account $ 100.000 dan rugi $ 50.000, maka presentase kerugian Anda adalah 50%. Sederhana bukan?
Selanjutnya, untuk mengembalikan modal Anda menjadi $ 100.000, berapa persen beban yang harus Anda tanggung? Apakah 50%? Ternyata yang benar adalah 100%. Kerugian itulah yang disebut drawdown. Jika Anda kehilangan 25% dari modal, maka dikatakan Anda mengalami 25% drawdown.
Semakin besar drawdown, maka akan semakin besar (jauh lebih besar) beban untuk memulihkannya. Besarnya beban untuk memulihkan modal terjadi karena faktor menciutnya modal dan presentase profit.
Apabila Anda memiliki sistem yang bisa menghasilkan 70% keuntungan, bukan berarti bila setelah bertransaksi 10 kali Anda akan profit 7 kali dan rugi 3 kali. Sistem Anda bisa saja menggunakan rasio 1:3, artinya 1 kali profit sama nilainya dengan 3 kali loss. Dengan demikian, ketika Anda loss pada separuh transaksi yang ada, Anda tetap bisa mendapatkan profit lebih dari 70%.
Bagaimana anda mengetahui bahwa dalam 10 transaksi, 7 transaksi pertama akan menguntungkan dan baru 3 transaksi berikutnya akan rugi. Bagaimana kalau rugi 3 kali dahulu baru sisanya yang untung bagaimana jika dari 100 transaksi dan 30 transaksi pertama anda rugi. Mampukah modal anda bertahan untuk menghasilkan keuntungan pada transaksi lainnya?
Di situ pentingnya money management, yaitu agar anda dapat terus bertransaksi dan menghasilkan keuntungan.
Mungkin ada diantara Anda berpikir, “Tidak mungkin Saya mengalami loss 30 kali berturut-turut!” Kenapa tidak? Atau tidak perlu 30 kali, 10 kali loss berturut turut mungkin sudah membuat Anda berpikir ulang dengan sistem trading yang Anda gunakan.
Lantas bagaimana solusinya? Solusinya ada beberapa cara:
Solusi 1 : Memperbesar modal
Dengan memperbesar modal maka Anda memiliki buffer yang lebih besar untuk menahan loss.
Solusi 2: Memperkecil loss per transaksi
Ini solusi paling sederhana dan rasanya lebih dapat diterima. Sebagai contoh, apabila tadinya Anda meresikokan 10% dana untuk bertransaksi yaitu untuk menentukan besarnya Stop Loss, maka Anda perlu mengurangi, menjadi misalnya 5%.
Solusi 3 : Risk to Reward Ratio
Risk to reward ratio merupakan perbandingan antara resiko yang Anda ambil dengan keuntungan yang diperoleh setiap kali membuka posisi. Ini seperti yang saya contohkan di atas, yaitu dengan ratio 3:1 misalnya. Sehingga 3 kali loss, dapat ditutup dengan 1 kali profit.
Para trader pemula seringkali hanya menentukan target profit namun sama sekali tidak menggunakan Stop Loss. Alasannya: kalau menggunakan Stop Loss, lebih sering Stop Loss-nya yang tersentuh sehingga sering rugi.
Ini merupakan gejala klasik yang terjadi hampir di seluruh trader pemula. Sebenarnya sah-sah saja untuk bertrading dengan cara demikian. Namun dari sisi risk to reward ratio, hal ini benar-benar membahayakan, karena batasan resiko itu sendiri adalah Margin Call.
Sources : forum.bemastertrader.com/ & www.belajarforex.com
==============
Happy Trading
==============

2 komentar:

salam..kenal..mas ..jadi klo untuk kelas pemula bagaimana kiat2 jitunya mas supaya ndak mengalami kerugian trus tp klo bs untung 99 x rugi 1x ...alias loss minimalis ...i hope so.. ;)

Forex Trendy is an innovative program capable of recognizing the most PROFITABLE continuation chart patterns. It scans through all the forex pairs, on all time frames and analyzes every potential breakout.