Cuman Banci yang pasang Stop Loss!!

Ada lagi yang mengatakan Stop Loss bikin bangkrut, karena tersentuh lebih dahulu sebelum menyentuh TP. Yang lebih hebat lagi adalah ungkapan ‘Marginku adalah Stop Loss ku’. .

Trading is so Simple...

Tulisan ini saya tujukan terutama bagi para pemula atau siapapun anda yang berpikir bahwa trading itu begitu rumit. Apa yang membuat anda memiliki pemikiran seperti itu?

Trade the News

Dengan memahami bagaimana memanfaatkan hal ini, anda dapat meningkatkan kemungkinan mendapatkan profit.

Kenali Resiko Anda

Kadang kala, seseorang berkonsentrasi pada seberapa banyak yang akan dihasilkan, dan tidak terlalu percaya bahwa situasi dapat saja berubah menjadi loss. .

" Trading for Living " mampukah anda?

Dengan kata lain, anda "harus" menghasilkan cukup profit yang terkadang pada kenyataanya, profit yang dihasilkan tidak pernah cukup. Mengapa? .

Sunday, 19 October 2008

AYO SELAMATKAN BANGSA KITA ! MULAILAH DARI DIRI ANDA

Ada langkah lain yang perlu kita lakukan untuk menyelamatkan bangsa kita :

1.Yang mempunyai deposito bertahanlah dengan deposito anda. Jangan ambil uang anda dari bank. Jika anda ikut ikutan mencairkan dana anda maka akan terjadi bank rush, dan krisis keuangan akan semakin parah.

2.Yang memiliki saham dan turunannya, jangan menjual saham dan derivasinya. Jika anda ikut ikutan menjual saham dan turunannya, maka harga saham akan semakin ambruk, dan krisis akan sungguh terjadi semakin parah

3.Jangan ikut ikutan memborong dolar. Jika anda ikut ikutan memborong dolar, maka harga dolar akan semakin tinggi dan rupiah semakin terpuruk. Harga barang impor akan semakin mahal, dan inflasi dalam negeri akan semakin menggila.

4.Jangan panik. Jika anda tidak panik, maka krisis akan cepat berlalu. Perekonomian akan cepat pulih. Harga saham akan cepat rebound. Dolar akan cepat menyesuaikan diri pada kurs yang rasional.

Cadangan devisa kita cukup kuat. Jika anda panik dan ikut ikutan menarik deposito, menjual saham dan memborong dolar, maka anda ikut memberikan kontribusi pada semakin dalamnya krisis di Indonesia . Tetapi tentu ini merupakan pilihan bebas. Tidak ada yang dapat melarang anda. Hati nurani yang bicara. Pilihan yang sulit bagi yang berduit tetapi silahkan memilih.

Krisis keuangan global kian menebar ancaman menjadi krisis ekonomi global yang tidak main-main, bursa saham guncang dan nilai tukar Rupiah semakin melemah, ini semua menjadi indicator bahwa akan ada bencana baru yang siap menerkam.

Para kaum Kapitalis yang ingin meraup keuntungan dengan cara cepat dan menjadi SERAKAH akhirnya menjadi sumber dari segala krisis yang kita belum tau kapan akan berakhir.

“Pertanyaannya adalah apa yang bisa kita lakukan untuk ikut membantu agar krisis ini tidak menghancurkan sendi-sendi perekonomian Bangsa ini?”

Tentu kita tidak ingin ini menjadi periode 10 Tahunan (1998-2008), mimpi kelam krisis ekonomi 10 tahun lewat tentu tidak ingin kita munculkan kembali, tapi jika Anda tidak peduli maka bisa saja hal
ini akan terjadi!!!!

Dan jika itu terjadi maka Bangsa ini akan semakin terpuruk, akan muncul PHK besar-besaran, sector riil yang tidak bergerak, system perbankan yang sudah tidak dipercaya lagi dan akhirnya kita kembali ke NOL lagi.

Jika Anda masih mencintai Bangsa ini maka ada banyak hal yang bisa Anda lakukan, paling tidak MULAILAH DARI DIRI ANDA SENDIRI..!! , contoh kecil sbb : Jika Anda seorang awam sebagaimana saya, maka yang bisa kita lakukan adalah :

Gunakanlah PRODUKSI DALAM NEGERI dalam semua aktivitas hidupmu,dengan langkah ini akan menyelamtkan Sektor Riil, usaha-usaha kecil akan berkembang, dan akhirnya kita bisa berdiri tegak dan mengatakan

KITA BISA HIDUP DARI NEGERI KITA SENDIRI.


Langkah kecil lain jangan sok mengkonsumsi produk makanan luar negeri, jika anda senang makan Durian tidak perlu durian Bangkok Thailand cukup durian local toh tidak kalah rasanya, jika senang
makan Jagung? Tidak perlulah Jagung Thailand cukup jagung local, tidak perlu makan-makan di outlet2 dengan brand luar negeri, toh ayam kampung kita tidak kalah nikmatnya, hal kecil ini kadang tidak kita sadari tapi ketahuilah EFEK nya sangat luarbiasa, anda bisa bayangkan jika semua anak bangsa ini berfikiran sama, jika anda konversikan dengan modal yang beputar maka Anda akan kaget dan heran akan IMPACT yang sangat luar biasa, yakin dan percayalah dengan cara kecil ini Krisis ini tidak akan terjadi DISINI di BUMI INDONESIA.

Gunakan angkutan Massal jika itu anda bisa lakukan, itu akan membantu untuk mengurangi konsumsi energi yang luar biasa yang sebetulnya tidak perlu, disamping mengurangi polusi, jangan lupa disamping krisis keuangan yang berpotensi menjadi krisis Ekonomi kita juga dihadapkan dengan krisis Energy..!! kenyamanan mungkin belum kita pikirkan sekarang, percayalah bahwa aroma sesaknya penumpang di Angkot dan bus-bus itu masih menimbulkan secercah harapan bahwa sector riil kita masih bergerak.

Berbelanjalah di pasar-pasar tradisional, berdayakan warung-warung kaki lima , percaya atau tidak Ekonomi Kerakyatan terbukti mampu menyelamatkan perekonomian kita.

Jika Anda seorang pelaku bisnis maka tolong jangan hanya memikirkan untuk meraup keuntungan pribadi semata-mata hanya dengan memikirkan Import barang-barang murah yang hanya akan menghancurkan produk dalam negeri, jangan lari dari tanggung jawab dengan membawa lari modal ke luar negeri, ingat menjaga, mengusahakan agar Capital Inflow akan lebih bijkasana dan akan sangat membantu Negeri ini, jangan biarkan capital outflow terjadi itu sama dengan menghancurkan perekonomian Rakyat.

LET' S SAVE OUR NATION, START FROM YOUR SELF!!!!


Sumber : e-mail dari berbagai sumber.
==============
Happy Tading
==============



Wednesday, 21 May 2008

Trading Is So Simple

Tulisan ini saya tujukan terutama bagi para pemula atau siapapun anda yang berpikir bahwa trading itu begitu rumit. Apa yang membuat anda memiliki pemikiran seperti itu?
Barangkali selama ini anda telah mengenal banyak indicator, atau bahkan anda menggunakan sebuah system instant yang anda beli, yang menggunakan puluhan atau bahkan mungkin ratusan indicator sekaligus. Begitu system itu terpasang, maka serta merta chart menjadi sedemikian kotor, penuh dengan garis, titik, warna warni dan tulisan. Jujur saja, hanya dengan melihat chart yang demikian kotor, maka akan terbentuk asumsi dalam pikiran kita, bahwa trading itu begitu rumit.
Seringkali karena terlalu sibuk menantikan konfirmasi dari demikian banyak indicator terpasang, kita melupakan essensi dari trading, yaitu pergerakan harga. Sesungguhnya, kemana pun harga bergerak, baik itu naik maupun turun, harga akan mengejar satu titik atau level psikologis yang kita sebut dengan support dan resistant. Pada titik inilah aktivitas buy dan sell paling banyak terjadi, sehingga tarik menarik antara dua aktivitas ini membuat harga terus bergerak. Tugas simple seorang trader adalah untuk menemukan level level psikologis tersebut, dan keberanian untuk mengambil aksi baik itu buy atau sell, ketika harga menyentuh level itu.
Untuk menemukan level level psikologis, anda tidak perlu menggunakan puluhan indicator. Cukup berekspireman dengan yang simple, seperti trendline, Fibonacci dan moving average, guna menemukan mana yang paling pas dengan style trading anda. Berdasar pengalaman pribadi selama ini, menggabungkan 2 indikator , sudah cukup membantu untuk membuat keputusan yang tajam.
Yang tidak kalah penting adalah teruslah melatih instink dan berimprovisasi untuk menemukan style trading anda sendiri, tanpa bergantung pada system dari orang lain.
Saya bahkan berani memastikan, ketika style trading telah terbentuk, maka anda tidak akan merasa sayang untuk membuang puluhan, bahkan ratusan indicator koleksi anda. From now, build your account, make it solid and live from it !!
==============
Happy Tading
==============

Tuesday, 29 April 2008

Masihkah Anda Tamak ?

Dalam kesempatan kali ini, saya tidak akan banyak basa basi. To the point, saja, bahwa tamak itu sial. Anda tau mengapa? Karena tamak membuat anda mengingkari kenyataan.
Namun, yang paling parah dari kenyataan itu adalah, seringkali kita dibingungkan, apakah tindakan yang kita ambil sebenarnya tamak atau tidak.
Para trader selalu berurusan dengan "ketamakan" dalam setiap hari trading, seumur hidup mereka. Saya secara sederhana akan membalik "definisi" tamak yang selama ini diyakini para trader. Ketika kata "tamak" dihubungkan dalam konteks trading, secara konsensus kita setuju bahwa tamak itu identik dengan agresifitas dalam entry atau over trading, juga identik dengan mengabaikan resiko yang nyata dalam sebuah strategi trading. Namun, ada lagi yang kita lupakan, bahkan mungkin kita abaikan, bahwa tamak juga merupakan alasan mengapa trader tidak entry ketika mereka seharusnya entry.
Sebagai contoh, dalam sistem trading yang anda gunakan, pernahkan anda mendapat signal untuk entry, namun kali ini signal yang anda dapatkan terlihat kurang bagus, kemudian anda hanya duduk dan berpikir "aku ga akan entry kali ini, kayaknya kurang bagus deh". Padahal adalah sangat penting untuk entry apapun hasilnya, loss maupun profit. Seringkali kita tidak menyadari, bahwa pikiran seperti ini sebenarnya pikiran yang dipengaruhi oleh ketamakan. Saya pribadi, jujur saja, sering sekali mengalami hal ini.
Tamak tidak hanya tentang memperoleh profit lagi dan lagi. Mengapa kita tidak entry di saat sistem yang kita punya mengindikasikan signal untuk entry? Karena kita tidak ingin kehilangan uang barang sepeser pun. Padahal, kenyataannya tidak pernah sekalipun, secara konsisten seseorang selalu profit dalam setiap entrynya. Membuat sebuah keputusan entry hanya berdasarkan "perasaan" tanpa didukung oleh disiplin dan nalar yang sehat, biasanya karena perasaan tamak untuk tidak mau melihat entry kita loss.
Para trader harus berani mengambil resiko dalam bisnis ini, dan sama sekali tidak bisa menghindar. Bila anda mengambil resiko tersebut, ada baiknya resiko itu diambil dengan pertimbangan yang matang dan berdasarkan fakta bahwa resiko tersebut layak untuk diambil. Namun, "tamak" sering kali mempengaruhi kemampuan kita untuk mengambil resiko dalam tiap trading, dan karenanya, anda menjadi tersugesti akan mengalami loss terus-menerus dalam jangka panjang.
==============
Happy Trading
==============

Wednesday, 12 March 2008

Jadi … Apakah Drawdown?

Seringkali ada trader yang berharap mendapat keuntungan besar dalam satu kali transaksi dan memilih mempertaruhkan sejumlah besar modal dalam transaksi tersebut. Namun yang terjadi, mereka kehilangan seluruh modal dan menjadi bangkrut.
Tanpa pengaturan keuangan yang benar, Anda tidak jauh beda dengan seorang penjudi. Bisnis trading tanpa perlindungan pengaturan keuangan yang benar tidak akan berhasil dalam jangka panjang. Salah satu istilah yang akan sedikit kita kenal dalam pengaturan keuangan atau Money Manajemen adalah Drawdown.
Sebagai contoh, Anda memiliki account $ 100.000 dan rugi $ 50.000, maka presentase kerugian Anda adalah 50%. Sederhana bukan?
Selanjutnya, untuk mengembalikan modal Anda menjadi $ 100.000, berapa persen beban yang harus Anda tanggung? Apakah 50%? Ternyata yang benar adalah 100%. Kerugian itulah yang disebut drawdown. Jika Anda kehilangan 25% dari modal, maka dikatakan Anda mengalami 25% drawdown.
Semakin besar drawdown, maka akan semakin besar (jauh lebih besar) beban untuk memulihkannya. Besarnya beban untuk memulihkan modal terjadi karena faktor menciutnya modal dan presentase profit.
Apabila Anda memiliki sistem yang bisa menghasilkan 70% keuntungan, bukan berarti bila setelah bertransaksi 10 kali Anda akan profit 7 kali dan rugi 3 kali. Sistem Anda bisa saja menggunakan rasio 1:3, artinya 1 kali profit sama nilainya dengan 3 kali loss. Dengan demikian, ketika Anda loss pada separuh transaksi yang ada, Anda tetap bisa mendapatkan profit lebih dari 70%.
Bagaimana anda mengetahui bahwa dalam 10 transaksi, 7 transaksi pertama akan menguntungkan dan baru 3 transaksi berikutnya akan rugi. Bagaimana kalau rugi 3 kali dahulu baru sisanya yang untung bagaimana jika dari 100 transaksi dan 30 transaksi pertama anda rugi. Mampukah modal anda bertahan untuk menghasilkan keuntungan pada transaksi lainnya?
Di situ pentingnya money management, yaitu agar anda dapat terus bertransaksi dan menghasilkan keuntungan.
Mungkin ada diantara Anda berpikir, “Tidak mungkin Saya mengalami loss 30 kali berturut-turut!” Kenapa tidak? Atau tidak perlu 30 kali, 10 kali loss berturut turut mungkin sudah membuat Anda berpikir ulang dengan sistem trading yang Anda gunakan.
Lantas bagaimana solusinya? Solusinya ada beberapa cara:
Solusi 1 : Memperbesar modal
Dengan memperbesar modal maka Anda memiliki buffer yang lebih besar untuk menahan loss.
Solusi 2: Memperkecil loss per transaksi
Ini solusi paling sederhana dan rasanya lebih dapat diterima. Sebagai contoh, apabila tadinya Anda meresikokan 10% dana untuk bertransaksi yaitu untuk menentukan besarnya Stop Loss, maka Anda perlu mengurangi, menjadi misalnya 5%.
Solusi 3 : Risk to Reward Ratio
Risk to reward ratio merupakan perbandingan antara resiko yang Anda ambil dengan keuntungan yang diperoleh setiap kali membuka posisi. Ini seperti yang saya contohkan di atas, yaitu dengan ratio 3:1 misalnya. Sehingga 3 kali loss, dapat ditutup dengan 1 kali profit.
Para trader pemula seringkali hanya menentukan target profit namun sama sekali tidak menggunakan Stop Loss. Alasannya: kalau menggunakan Stop Loss, lebih sering Stop Loss-nya yang tersentuh sehingga sering rugi.
Ini merupakan gejala klasik yang terjadi hampir di seluruh trader pemula. Sebenarnya sah-sah saja untuk bertrading dengan cara demikian. Namun dari sisi risk to reward ratio, hal ini benar-benar membahayakan, karena batasan resiko itu sendiri adalah Margin Call.
Sources : forum.bemastertrader.com/ & www.belajarforex.com
==============
Happy Trading
==============

Saturday, 8 March 2008

Mengantisipasi Drawdown

Kesempatan kali ini kami akan membahas tentang bagaimana bertahan dalam kondisi market dimana sebuah sistem trading menghadapi kemungkinan menelan drawdown terbesar yang pernah diharapkan. Hanya bisa diantisipasi dengan 3 kata, kurangilah lot anda.

Selama 2 bulan terakhir ini, mata uang bergerak dalam range yang sangat tinggi, yang mana belum pernah kita lihat lagi sejak peristiwa 11 September (9/11). Berdasarkan backtest, sejatinya kita mengalami drawdown terbesar selama dalam kurun waktu hampir 4 tahun ini...namun pada kenyataanya, kita bahkan tidak mengalaminya, karena periode profit telah kita capai melebihi dari jumlah loss yang tidak biasa selama kurun waktu ini.

Secara umum, ada 2 cara yang dapat kita persiapkan untuk mengantisipasi resiko ini. Pertama, mengatur target kita di atas hasil backtest yang telah di lakukan sejauh drawdown yang mungkin timbul. Drawdown terbesar dalam backtest kita jangan sampai melebihi 10% dari modal awal yang dianjurkan. Berapakah yang harus kita persiapkan? 30%. Mengapa? Karena kita hanya memiliki data yang solid selama 4 tahun, kita tidak memiliki data market dengan volatilitas sangat tinggi yang setara dengan kondisi pada 2001. Menyadari bahwa volatilitas yang bertambah juga dapat mempengaruhi bertambahnya resiko, maka drawdown yang harus kita antisipasi pun harus ditambah.

Cara yang kedua, membuat sebuah rencana (trading plan) yang dapat mengurangi ukuran lot trade berdasarkan level drawdown. Misalnya, bila drawdown menyentuh nilai 5%, kita harus mengurangi ukuran lot hingga 80% dari nilai entry kita diawal trading. Bila nilai drawdown menyentuh 10%, kita harus mengurangi ukuran lot sebesar 20% lagi. Kita akan melakukan hal yang sama, tiap kali drawdown bertambah 5%. Maka, jika drawdown menyentuh nilai 25%, kita hanya akan trading sebesar 1/3 dari nilai lot ketika pertama kali kita entry sebelum drawdown terjadi.

Dengan kata lain, jika kita terkena 30% drawdown, dengan tanpa sama sekali mengurangi ukuran lot, maka 30% itu setara dengan 60% drawdown atau 6 kali lebih besar dari drawdown maksimal yang diderita selama backtest.

Dengan rencana seperti ini, kita menempatkan diri untuk dapat mengambil keuntungan dari tiap kesempatan, bertahan dari volatilitas yang sangat tinggi, dengan tetap membatasi resiko dari akun kita sebesar 30% (skenario terburuk).

Banyak trader mengawali trading dengan nilai lot sebesar mungkin, lalu terkena drawdown yang tinggi yang mengakibatkan kepanikan, dan pada akhirnya berhenti trading dalam waktu 3 bulan sejak pertama kali memulai. "No plan, and no back up plan". Sama sekali mengacuhkan bahwa resiko itu sebenarnya ada . . .Inilah yang kita sebut sebagai merencanakan kegagalan, sebab tanpa rencana (plan) yang matang, sama saja kita merencanakan kegagalan.

Bila anda ingin tetap bertahan dalam bisnis ini, apapun sistem yang anda miliki, cobalah untuk mengatur jumlah lot anda ketika sistem tersebut mengalami drawdown.

Namun, ada juga yang berpendapat, bahwa bila sebuah sistem mengalami drawdown, seharusnya bukan mengurangi nilai lot, namun sebaliknya, tambah nilai lot anda untuk entry. Pada kesempatan yang akan datang, kami coba untuk membahasnya.

Mulai dari sekarang, rencanakanlah diri anda untuk survive!



================
Happy Trading!!!
================

Tuesday, 4 March 2008

Kenali Resiko Anda

Melanjutkan tulisan saya beberapa waktu lalu, tentang bagaimana mempersiapkan diri dan bertahan hidup dalam kondisi market yang "gila" dari waktu ke waktu, adalah penting bagi anda untuk memahami hal-hal apa saja yang anda lakukan dalam aktifitas trading.

"Trader A melihat adanya potensi untuk mendapat profit, di dukung oleh data statisik yang tepat, si A kemudian memutuskan untuk entry, dan berpikir bahwa resiko tidak mungkin terjadi"

Kadang kala, seseorang berkonsentrasi pada seberapa banyak yang akan dihasilkan, dan tidak terlalu percaya bahwa situasi dapat saja berubah menjadi loss. Dan bila loss, ia mempercayai bahwa itu bukan disebabkan oleh resiko, tetapi lebih disebabkan karena sistem/metode yang dianutnya kurang tepat. Untuk beberapa kondisi, hal ini mungkin saja benar. Dan sering kali, inilah yang di percayai oleh sebagian besar trader. Salah satu masalah terbesar yang saya cermati adalah overtrading, seperti apa yg telah saya tulis beberapa waktu lalu. Anda meresikokan lebih dari yang seharusnya, karena anda tidak yakin bahwa anda mungkin saja mengalami loss.

Hal lain yangg tidak kalah penting adalah, trader terlalu dini berhenti dari trading. Saya tidak ingat lagi sudah berapa banyak trader yang saya kenal berhenti dari "bisnis ini" dalam 3 bulan sejak pertama kali mereka memulai karena mengalami drawdown yang besar. Bahkan, ada beberapa yang berhenti bukan karena mengalami drawdown yangg cukup besar, tetapi mereka tidak berhasil mendapatkan profit yang dapat dinikmati dan tergoda hal lain yang lebih menggiurkan daripada trading. Hal inilah yang mengawali sebuah siklus tanpa henti selama bertahun-tahun, simbol dari rangkaian resiko dalam aktifitas trading.

Berikut adalah tanda-tanda yang mendasari akar permasalahan ini. Dengan memahami beberapa hal ini, semoga dapat membantu anda mencapai tujuan dari trading. Pahami 3 hal berikut ini beserta tiap-tiap resiko trading yang akan anda alami:

1. Mengerti bahwa resiko itu ada
2. Mengerti apa saja resiko yang ada
3. Mengerti kondisi market seperti apa yang memicu resiko-resiko tersebut akan muncul.


Hal yang pertama, paradigma. Ubah paradigma anda. Anda tidak mungkin menghindari resiko, apapun hasil dari "backtest" yang telah anda lakukan, tetap saja tidak bisa menghindarkan anda dari resiko. Bagaimanapun, resiko itu tetap ada.

Hal yang kedua, memahami bahwa drawdown terbesar yang dihasilkan mungkin saja merupakan harapan terkecil (minimal) dan bersiaplah untuk mengalami drawdown tersebut dua kali lipat.

Hal yang ketiga, dimana sekitar 90% lebih trader melupakan hal ini. Sejatinya, sistem tidak selalu berhasil di segala kondisi market. Ada beberapa tipe kondisi market yang berhasil bagi suatu sistem, namun tidak berlaku bagi sistem lainnya. Bila kondisi market sedang menguntungkan, namun sebuah sistem yang seharusnya dapat mengambil keuntungan tersebut gagal untuk menjalankan fungsinya, maka di saat itulah anda berhak menilai bahwa sistem tersebut bukanlah sistem yang bagus.

Kesempatan yang akan datang, saya akan menulis tentang bagaimana memanage resiko dengan mengutak atik angka drawdown.

==========
Happy Trading
==========

Friday, 22 February 2008

Survive!! and you will win this game. . .

Setelah mengamati data statistik dan pola grafik selama 10 tahun ke belakang, belum pernah kami mendapati kondisi pasar begitu "gila" seperti beberapa bulan terakhir ini. Ada saat ketika satu atau dua sektor pasar begitu "gila" namun belum pernah hampir seluruh sektor mengalami sesuatu yang di luar kebiasaan seperti saat ini. Coba kita lihat beberapa data di bawah ini:

- Harga emas belum pernah setinggi ini.
- Harga tembaga belum pernah setinggi ini.
- Harga minyak mentah belum pernah setinggi ini
- Gandum, kedelai, dan beberapa komoditi lainnya belum pernah
setinggi ini
- Beberapa pair mata uang mengalami volatilitas yang belum pernah
kita lihat lagi sejak peristiwa 9/11 (7 tahun)
- S&P terlihat jatuh 22% dari titik puncaknya menuju low sejak
Oktober (4 bulan)
- Obligasi jangka panjang (30 tahun) terus mencoba menguji level
tertinggi sepanjang masa

Segalanya terlihat begitu "gila", yang berarti resiko juga meningkat tajam.

Begitu banyak sistem trading yang bertumbangan dengan cara yang belum pernah dialami , bahkan sejak pertama kali diciptakan. Saya sendiri jujur mengakui, dari 6 akun, 3 akun saya luluh lantak terkena Margin Call. Mungkin anda pernah mendengar tentang John Henry? orang yang bagi sebagian kita dianggap sebagai master (guru) hedge fund, menutup posisi 4 atau 5 currency funds nya tahun kemarin. Bahkan posisi yang masih di pertahankannya, menurun nilainya sebesar 30% pada 2007 lalu.

Trader-trader hancur saat berusaha mencari "top dan bottom", banyak pula yang gagal mencoba mendefinisikan pola wave, bahkan para market timers tersandung oleh whipsaw ketika keadaan market terlihat begitu gampangnya di prediksi.

Namun, ada berita baik untuk anda. Anda tidak perlu terjebak dalam kepanikan oleh kondisi tersebut diatas. Ketika keadaan mulai "menggila", panik hanya akan melanda bagi para trader yang tidak siap. Besarnya drawdown dan kepanikan hanya melanda bagi trader yang tidak secara benar mempersiapkan diri.

Jujur, saya belum pernah melihat keadaan segila ini pada saat yang bersamaan. Prinsip yang selama ini saya pegang pun, tidak dapat mencegah saya untuk membuka posisi, tidak juga mencegah saya mengalami drawdowns yang lumayan besar. Tidak ada yang dapat menghalangi saya untuk membuka posisi, ketika waktu untuk trading datang. Namun prinsip itulah yang menyelamatkan saya, apapun kondisinya.

Prinsip tersebut menjadi misi saya nomer 1 dalam trading, yakni, Bertahan Untuk Tetap Eksis.

Pertanyaan yang sering dilontarkan, baik oleh trader amatiran maupun profesional, adalah "Berapa banyak yang mampu saya hasilkan?". . . dan bagi saya ini adalah pertanyaan yang sangat penting. Namun, bagaimanapun, bila anda tidak bertahan untuk survive dalam keadaan "gila" seperti saat ini, seberapapun banyaknya yang telah anda hasilkan, saya yakin, "the game will be over".

Memprioritaskan "survive" sebagai tujuan utama, dapat membantu anda melakukan banyak hal sekaligus. Faktor tamak (greed) adalah satu dari sekian banyak hal yang dapat di hindari dengan berpegang pada prinsip ini. Hal ini membuat anda tetap sadar bahwa 95% trader berakhir dengan kegagalan, dan mungkin anda bisa menjadi salah satu dari 95% tersebut bila anda tidak mencoba "survive" mulai DARI SEKARANG.

Fokus dan mengutamakan "survive" juga membuat anda akan bertanya, dimana pertanyaan tersebut jarang di lontarkan oleh para trader, misalnya: apa yang akan terjadi, bila sebuah sistem gagal dan anda mengalami drawdowns super besar? apakah anda akan tamat? bila anda menjawab, ya, bisa di artikan anda meresikokan terlalu banyak. Sebaiknya anda menggunakan sistem yang memiliki resiko lebih kecil, atau, anda perlu membuka posisi dengan lot yang lebih kecil.

Pengalaman dengan banyak trader yang saya alami, termasuk saya sendiri, kegagalan paling utama yang menyebabkan seorang trader tumbang, adalah OVERTRADING. Mereka meresikokan terlalu banyak ketika memulai, tidak berpikir dulu bagaimana cara untuk "survive", malahan berpikir bagaimana saya akan "menghajar" habis semua profit yang mungkin di dapat. . .serta membayangkan sebuah liburan mewah yang sangat menyenangkan dengan hasil trading yang akan diperoleh.

Jangan salah sangka, memposisikan diri untuk mendapat return yang besar sebagai tujuan utama adalah baik, sangat baik bahkan. Namun, jangan sampai mengabaikan faktor resiko yang mungkin datang, kenali dan manage resiko, itu kuncinya.

Mulai dari sekarang, tanya diri anda sendiri, "apakah saya telah dengan baik mempersiapkan diri menghadapi kondisi "gila" yang di luar prediksi, dan tetap eksis?" bila jawabannya, tidak, anda perlu untuk menuliskan dengan baik di secarik kertas tentang apa yang saat ini anda kerjakan dalam trading, dan cobalah untuk mencari resiko yang timbul dalam keadaan terburuk yang mungkin saja terjadi.

============
Happy Trading!
============

Monday, 18 February 2008

The US sub-prime mortgage crisis

Krisis sub-prime mortgage di Amerika telah membawa kehancuran harga property, menciptakan perlambatan ekonomi di Amerika, bahkan dunia, dan kerugian yang sangat besar pada industry perbankan.
Semua krisis itu berawal dari perubahan fundamental pada sistem pemberian kredit. Kredit subprimer atau dalam istilah asing disebut subprime lending, ataupun sering juga disebut B-Paper (surat utang peringkat "B") , adalah suatu istilah yang digunakan pada praktek pemberian kredit kepada peminjam yang tidak memenuhi persyaratan kredit untuk diberikan pinjaman berdasarkan suku bunga pasar, karena debitur tersebut memiliki "catatan kredit" yang kurang baik. Kredit subprimer ini sangat beresiko baik bagi pemberi pinjaman (kreditur) maupun bagi peminjam (debitur) oleh karena kombinasi antara tingginya suku bunga yang dikenakan, catatan kredit yang buruk, dan kerap kali dalam permohonan kredit ditemui pula situasi keuangan debitur yang kurang baik.
Sedangkan Subprime mortgages atau Kredit pemilikan rumah (KPR) subprimer, adalah kredit subprimer dengan jaminan berupa hak tanggungan . Sebagaimana pada umumnya kredit subprimer, maka kredit subprimer jenis ini adalah ditentukan berdasarkan jenis nasabah. Menurut John Lonski, kepala ekonomi pada Moody's In­vestors Service, walaupun tidak semua KPR masuk dalam kategori ini, sekitar 21% dari seluruh kredit pada rentang tahun 2004 dan 2006 adalah merupakan pinjaman KPR subprimer naik 9% dibandingkan periode 1996 hingga 2004. Keseluruhan KPR subprimer bernilai 600 Milyar USD pada tahun 2006, atau senilai 1/5 dari pasar KPR Amerika.
Diawali pada akhir tahun 2006, industri KPR subprimer di Amerika memasuki suatu masa yang disebut "masa kehancuran KPR subprimer". Tingginya angka penyitaan jaminan KPR subprimer ini telah menyebabkan lebih dari 24 perusahaan pemberi pinjaman KPR subprimer mengalami pailit, salah satunya adalah perusahaan terkemuka yaitu New Century Financial Corporation, yang merupakan perusahaan KPR subprimer terbesar kedua di Amerika. Kehancuran dari perusahaan-perusahaan KPR subprimer ini telah mengakibatkan harga pasar saham berbasis Real estate investmen trus senilai 6.5 triliun USD jatuh dan membawa pengaruh meluas terhadap bursa saham Amerika serta ekonomi secara keseluruhan. Kris ini masih berlanjut terus dan telah mendapatkan perhatian serius dari media massa di Amerika serta pembuat undang-undang pada awal tahun 2007.
Hancurnya sektor property Amerika, kini mempengaruhi perekonomian secara luas, karena selama ini industry perumahan menyokong kurang lebih 15% dari keseluruhan ekonomi Amerika. Para pakar ekonomi memperkirakan, efek dari krisis KPR suprimer ini akan memperlambat pertumbuhan ekonomi Amerika sebesar 1 hingga 1.5% , dibandingkan pertumbuhan saat tahun sebelumnya yang mencapai 3.9%.
source : http://newsvote.bbc.co.uk/ & Wikipedia
==============
Happy Trading
==============

Saturday, 9 February 2008

Demam Investasi Dinar Irak

Beberapa waktu lalu saya mendapatkan email dari Pak Sutrisno dari Gresik: “Di kantor tempat saya bekerja orang sedang beramai-ramai berburu dinar Irak. Menurut mereka, investasi dalam dinar akan sangat menguntungkan. Sebelum perang Irak, nilai tukar dinar katanya lebih dari tiga dollar AS, sedangkan sekarang nilainya kurang dari seperlimaratus sen dollar. Menurut mereka, sebentar lagi Presiden Bush harus lengser dan Amerika kemungkinan besar akan mundur dari Irak. Dengan demikian dinar Irak akan pulih. Berarti, investasi pada dinar akan menghasilkan laba ribuan kali. Saya sungguh tergoda, tetapi apakah benar ada investasi yang memberikan untung ribuan kali?”

Benar, Anda semua juga pasti tahu bahwa saat ini demam dinar Irak memang sedang melanda berbagai belahan dunia, mulai dari pojok-pojok kota di Pakistan, Indonesia, Amerika dan banyak negara di dunia. Cara berpikir para spekulan itu sama persis, yakni bahwa nilai tukar dinar Irak sekarang sudah sangat luar biasa murahnya, ratusan ribu persen di bawah nilai tukar sebelum Sadham Hussein digulingkan. Mereka berpikir dinar tidak mungkin turun lebih rendah lagi, sehingga satu-satunya kemungkinan adalah menguat.

Di Indonesia sama saja. Pedagang ramai berjualan dinar, pembeli berebut. Ada teman saya yang enggan membeli dari pasar dalam negeri dan memilih untuk membeli dinar dari luar negeri. Setiap kali ada teman pergi keluar negeri, terutama ke daerah Timur Tengah, oleh-oleh yang dimintanya adalah dinar Irak.

Bagaimana kita harus menyikapi investasi ini? Bagaimana prospeknya? Bagaimana risikonya? Sampai saat ini yang selalu digembar-gemborkan adalah potensi keuntungannya. Hampir tidak ada yang menyajikan risiko dari investasi. Demi netralnya saya memakai istilah itu, bukan spekulasi atau judi. Ini normal, karena sumber “analisa” umumnya berasal dari para pedagang, bukan dari pihak netral.

Tugas saya justru untuk mengingatkan bahwa kita perlu kembali ke prinsip dasar investasi: potensi untung sebanding dengan potensi rugi. Apakah saya meragukan bahwa dinar Irak akan kembali ke nilai sebelum perang? Bukan itu yang ingin saya katakan. Yang ingin saya katakan hanyalah bahwa kita perlu menyadari risiko dari setiap investasi.

Karena itu marilah kita melihat dari sisi positifnya dulu, yakni faktor-faktor apa saja yang mendukung investasi itu. Pertama, analisa teknikal yang banyak dipakai orang dalam kasus ini mungkin benar. Dinar sudah sampai pada titik nadir-nya, sehingga tidak mungkin turun lagi. Satu-satunya kemungkinan adalah naik, entah sampai ke level berapa.

Kedua, mungkin juga benar bahwa Amerika dan pasukan koalisi akan segera menarik pasukannya keluar dari Irak sehingga Irak akan bisa mengatur ekonominya sendiri. Banyak pihak menilai kemungkinan itu cukup besar, apalagi setelah George Bush tidak lagi menjadi presiden AS setelah pemilu mendatang. Kalau ini yang terjadi, Irak akan kembali bisa mengeksploitasi minyaknya, dan negara itu akan mendapatkan momentum yang baik di tengah harga minyak dunia yang terus melambung. Kalau sekarang harga minyak sudah mencapai sekitar US$90 per barrel, berapa harga minyak setelah Amerika dan pasukan koalisi keluar dari sana? Ini akan jadi mesin uang Irak.

Ketiga, pembangunan kembali Irak pasti akan mendatangkan banyak dukungan investor asing karena bagaimana pun juga ada begitu banyak potensi di dalam negeri Irak. Kemakmuran Irak akan berarti peluang bisnis yang lebih besar bagi investor yang lebih dulu datang ke negeri itu.

Keempat, dari berbagai laporan Bank Sentral Irak tampak terus berusaha keras untuk menahan laju inflasi, musuh besar satu perekonomian yang sedang dilanda krisis. Kalau bank sentral itu sukses mengendalikan inflasi, dampaknya pasti akan sangat positif bagi nilai tukar mata uang setempat.

Faktor Risiko

Tentu saja kita masih bisa menggali banyak alasan yang mendukung investasi pada dinar. Namun sekali lagi tugas saya justru mengingatkan risikonya karena sudah terlalu banyak sisi positif yang dikupas. Mari kita membuat analisa sederhana dengan membuat beberapa pertanyaan, dan silakan Anda sendiri yang menjawab. Pertanyaan pertama dimulai dari logika pasar. Kalau Anda punya satu asset yang Anda yakin dalam tiga tahun nilainya akan naik 1000 kali lipat, apakah Anda akan menjualnya? Jangankan 1000 kali lipat, naik 100 kali lipat saja, apakah Anda masih mau menjualnya? Jadi, mengapa masih banyak orang yang menjual dinar kalau mereka sendiri sangat yakin bahwa dalam tiga tahun akan untung ratusan atau ribuan kali? Gampangnya saja, saat ini anda punya satu unit rumah dan rumah itu akan menjadi seratus unit, atau bahkan seribu unit dalam tiga tahun, masihkah Anda ingin menjualnya? Baiklah, tidak usah ekstrim menjadi seratus rumah, tetapi menjadi sepuluh. Masih ingin menjual?

Kedua masih dalam rangka logika pasar, normalnya harga produk investasi juga ditentukan oleh ekspektasi. Contohnya, harga saham Barito Pacific sekarang ini lebih dari Rp4000. Padahal untung per sahamnya hanya Rp15. Mengapa orang mau beli saham perusahaan itu dengan harga Rp4.000? Alasannya sederhana, karena orang punya harapan bahwa tahun depan atau dua tahun lagi perusahaan ini akan untung jauh lebih besar. Jadi harga sekarang bergerak naik sampai ke angka yang “tidak masuk akal”, karena faktor harapan tadi. Pertanyaan saya, mengapa harga dinar sekarang tidak melakukan penyesuaian terhadap harapan tadi? Kalau diyakini dinar akan menguat ribuan kali, mengapa sekarang harganya relative tetap? Kalau si A yakin harga sebutir jagung tahun depan sebesar Rp10.000, dia pasti akan rela membeli dengan harga, katakanlah Rp5.000 walaupun di pasar harganya hanya Rp2.000. Jadi, mengapa harga dinar masih juga murah?

Ketiga, katakan saja presiden Amerika mundur dari Irak, siapa bisa memastikan ekonomi negara itu langsung akan pulih? Perang sudah dengan kejam menghancurkan segalanya. Infrastruktur di Irak sudah hancur. Utang luar negeri nenara itu mencapai US$125 miliar. Dan yang lebih parah, di dalam Irak sendiri ada faksi-faksi yang belum tentu akan langsung saling bergandengan tangan membangun kembali negeri itu. Di luar itu, siapa yang membentuk pemerintahan Irak sekarang? Amerika, bukan? Apakah rakyat Irak akan “happy” dengan pemerintahan sekarang kalau Amerika sudah hengkang? Kalau mereka tidak happy, apakah pemerintahan dan kehidupan bernegara akan stabil? Kalau di Irak ada sejumlah faksi yang saling berseberangan, bisakah mereka duduk bersama mengelola negara? Silakan jawab sendiri.

Keempat, kalau pasukan koalisi nanti mundur, bagaimana dengan persoalan “lama” dengan perbatasan? Iran yang pamornya di tingkat internasional kian melambung adalah tetangga dekat yang banyak punya persoalan dengan Irak, terutama menyangkut perkara-perkara kriminal di daerah perbatasan.

Kelima, saat ini dinar bukanlah mata uang yang diperdagangkan bebas karena keputusan bank sentral setempat. Lihat saja, apakah ada perdagangan dinar antarbank? Apakah dinar masuk dalam papan-papan perdagangan di bursa-bursa dunia? Tentu saja bank sentral setempat punya banyak pertimbangan, ekonomi dan politik, mengapa tidak membebaskan saja perdagangan mata uangnya dan secara ekonomi keputusan itu pasti mendapatkan banyak dukungan. Pada titik ini ada banyak pertanyaan yang bisa dikemukakan, tetapi saya hanya ingin mengajak Anda berpikir praktis dan sederhana saja. Katakan saja nilai dinar yang Anda pegang kelak naik. Lantas kepada siapa Anda akan menjualnya? Apakah “Bandar” Anda (atau situs internet yang menjual) akan mau membeli kembali? Kalau mau, bukankah aneh karena ada pedagang yang menjual murah untuk kemudian membeli pada harga yang mahal? Kalau mau menjual ke bank, bank mana yang berani membeli kalau bank sentral Irak menyatakan bahwa dinar Irak tidak untuk diperdagangkan?

Nah, silakan Anda menimbang-nimbang sendiri untung dan rugi investasi pada dinar. Saya sendiri, kalau ada modal dan punya akses terhadap sumber dinar, tentu akan memilih menjadi penjual dinar saat ini karena pasarnya memang sedang hot.[her]

* Her Suharyanto adalah penulis lepas dan editor ekonomi. Ia dapat dihubungi di: her_suharyanto@hotmail.com.

Dikutip dari www.pembelajar.com

Monday, 28 January 2008

Soros Predicts Worst Recession for 50 Years

Amid collapsing stock prices worldwide, the billionaire investor George Soros has told an Austrian daily, the Standard, that the United States is threatened with recession and the world is acing the worst financial crisis in half a century. "The situation is much more serious than any other financial crisis since the end of World War II," Soros was quoted as saying.

He said over the past few years politics had been guided by some basic misunderstandings stemming from something that he called "market fundamentalism" - the belief that financial markets tended to act as a balance. "This is the wrong idea," Soros said. "We really do have a serious financial crisis now."

He added he was surprised how little it was understood that a US recession was also a threat to Europe. European shares duly fell nearly six per cent on Monday, their biggest one-day slide since 9/11.

Meanwhile in Mumbai, some market analysts are suggesting Soros shorted the Indian markets last week. Over 15 years after he shorted the British pound in September 1992 and earned one billion dollars, local market sources say one of Soros's funds may have shorted the Nifty last week.

source : http://www.thefirst post.co.uk

=============
Happy Trading
=============

Sunday, 27 January 2008

Jenderal Besar Soeharto 1921-2008


Presiden RI Kedua HM Soeharto wafat pada pukul 13.10 WIB Minggu, 27 Januari 2008. Jenderal Besar yang oleh MPR dianugerahi penghormatan sebagai Bapak Pembangunan Nasional, itu meninggal dalam usia 87 tahun setelah dirawat selama 24 hari (sejak 4 sampai 27 Januari 2008) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta. (http://www.tokohindonesia.com)

"Hari ini, kita semua berduka dengan wafatnya Bapak Haji Muhammad Soeharto, Presiden RI kedua karena sakit,". Presiden atas nama negara, rakyat, pemerintah dan pribadi mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Soeharto. “Penghormatan setinggi-tingginya layak diberikan kepada Pak Harto sebagai satu dari putra terbaik bangsa yang amat besar jasanya kepada bangsa dan Negara,” ( Presiden SBY )



Hari ini bangsa Indonesia kehilangan seorang pribadi besar dan negarawan sejati, pemerintah menyatakan agar rakyat Indonesia mengibarkan bendera setengah tiang selama tujuh (7) hari sebagai tanda berkabung serta penghormatan terakhir. Mari kita ikhlaskan dan berdoa bersama-sama untuk beliau.

"Kami, keluarga besar STC dan sebagai rakyat Indonesia, menyatakan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya Jenderal Besar HM Soeharto, semoga arwah, dan jasa-jasa beliau di terima di sisi Nya, amin. "

Thursday, 24 January 2008

Target Trading Forex Yang Realistis

Dalam melakukan aktivitas trading, seringkali kita dibingungkan dengan masalah menentukan target. Kadang kita berpikir, apakah target yang saya tetapkan merupakan target yang realistis. Dari artikel yang bersumber di situs www.niagatradingsignal.com dan kami ambil dari sebuah e-book Indovestasi edisi Juli 2007, kita akan mencoba mencermati beberapa hal yang berhubungan dengan target.
Tidak salah jika kita menetapkan target yang rendah. Bahkan dengan target 10 pip sehari akan membuat Anda mendapat 50 pip dalam seminggu. Anda akan menyadari bahwa menghasilkan 50 pip seminggu merupakan return yang luar biasa.
Pada dasarnya belajar untuk menghasilkan return yang kecil dan meminimalkan loss akan memberi rasa percaya diri dalam trading. Apalagi jika Anda tidak memiliki lebih banyak uang, maka sebaiknya kurangi posisi trading Anda.
Beberapa pertanyaan yang dapat Anda tanyakan pada diri Anda sendiri adalah :
1. Apakah sasaran saya masuk akal?
Jika Anda masih baru dalam trading, memikirkan menghasilkan lebih dari 200 pip seminggu adalah seperti anjing menyebut dirinya singa. Kalaupun target tercapai, itu hanyalah suatu kebetulan. Harus diakui, bahwa kadang lebih mudah untuk lose pip daripada mendapatkannya. Jadi buatlah target trading yang rasional berdasarkan modal dan pengalaman Anda.
2. Apakah saya sudah ketinggalan pergerakan?
Seringkali trader masuk ke pasar yang sudah bergerak dan berusaha mendapatkan profit dari pergerakan yang sudah selesai. Normalnya setelah pasangan mata uang bergerak 100 pip dalam sehari maka lebih bijaksana jika kita menunggu retracemet. Jarang sekali pasangan mata uang bergerak lebih jauh, dan dengan masuk pasar pada kondisi tersebut, berarti kita menambah risiko.
3. Apakah saya mencari pip yang terlalu banyak dalam trading?
Kita terkadang mendapati situasi dimana pasar bergerak 70 pip sesuai dengan arah yang kita prediksi tapi kita menuntut lebih dan tetap trading. Namun akhirnya kita terkena stop loss. Untuk menetapkan target, putuskan berapa pip yang Anda inginkan dalam waktu yang jelas, misalnya sebulan, seminggu, atau sehari. Kita tidak perlu melihat transaksi yang menguntungkan berubah menjadi loss dikarenakan keserakahan, dengan tidak segera mengambil profit yang sudah tersedia.
4. Apakah saya meresikokan terlalu banyak?
Tetaplah pada risiko yang masuk akal. Merisikokan terlalu banyak karena Anda terlalu yakin hanya akan membuat Anda sengsara, dan tidak dapat membuat keputusan dengan tepat ketika pasar bergerak berlawan arah dengan prediksi kita.
5. Apakah saya sudah realistis?
Inilah pertanyaan terberat dan harus benar-benar kita pikirkan. Menjadi realistis bukanlah isu dalam forex saja tapi juga merupakan isu dalam hidup. Sama seperti Anda membeli rumah yang sebenarnya tidak kuat Anda beli atau tidak mampu terbayar cicilan kreditnya. Jika Anda tidak realistis dalam trading forex maka trading hanya akan membuat masalah bagi Anda.
Teruslah belajar dan mengerti bahwa bisnis forex ini sama kerasnya dengan bisnis lainnya, tapi dapat memberi hasil yang sangat baik jika dilakukan dengan benar.
==================
Happy Trading
=================

Dont Hesitate To Contact our Office

Forex Trading, daily smart technical and fundamental analysis, mental and psychological management, get yourself smarter with us...and you will find out that Forex has never been this easier before...You may not be able to find such holy grail system here, but you may create your own trading plan with us.

Thursday, 17 January 2008

Menempatkan Stop Loss Dengan Lebih Baik

Dalam artikel terdahulu, kita telah membahas mengenai STOP HUNTER. Masih dari sumber yang sama, kini kita akan mencoba menyiasati Stop Hunter dengan penempatan Stop Loss secara bijaksana. Pentingnya pemakaian stop loss sebenarnya tidak perlu diragukan lagi. Akan tetapi, ada beberapa trader yang mengklaim tidak pernah menggunakan stop loss. Salah satu alasannya adalah karena harga sering lebih dulu menyentuh Stop Loss, sebelum akhirnya bergerak ke arah yang diinginkan, bahkan menyentuh target.
Ada dua alasan untuk menjelaskan fenomena itu. Yang pertama adalah penempatan stop loss terlalu dekat. Ini menyebabkan “random noise” dari pergerakan harga yang memicu stop loss. Kemungkinan lain adalah broker atau pemain pasar yang lebih besar, bekerja sebagai “stop hunter”.
Lantas, di mana seharusnya stop loss ditempatkan?
Setiap trader akan mempunyai metode yang berbeda-beda dalam menempatkan stop loss, tetapi pada umumnya sebagian besar mereka berpendapat bahwa stop loss seharusnya ditempatkan di mana stop hanya akan terkena jika Anda yakin salah memperkirakan arah pasar. Kebanyakan trader hanya melihat high/low terdekat atau garis support/resistance dan menempatkan stop loss pada sisi yang berlawanan. Bagaimanapun, harga sering menghasilkan false breakout, jadi jika hanya titik support/resistance ini ditembus bukan berarti harga akan bergerak sesuai dengan arah tersebut.
Jadi bagaimana Anda menempatkan stop loss pada tempat di mana harga jelas-jelas akan berlawanan arah dengan Anda? 
Lakukanlah dengan Anda berpura-pura Anda akan menempatkan transaksi pada arah sebaliknya. Bagaimana pergerakan harga atau signal indikator apa yang menunjukkan bahwa harga akan bergerak pada arah tersebut? Apa yang Anda butuhkan untuk konfirmasi? Sebagai contoh, misalnya transaksi Anda sebenarnya akan mengambil posisi long USD/JPY pada 118.40. Sebelumnya ada double bottom sekitar 118.10 dan kebanyakan trader akan menempatkan stop loss sedikit di bawah titik tersebut. Akan tetapi Anda berpikir dahulu akan short USD/JPY. Anda seharusnya berpikir, “Jika harga menembus double bottom maka ini akan menarik perhatian, tapi ini tidak cukup. Harga mungkin akan retrace terlebih dahulu dan menghasilkan lower high dan kemudian bergerak ke bawah melewati konsolidasi area pada 117.90 dan ini meyakinkan saya akan downtrend.”
Sekarang Anda telah mendapatkan tempat di mana harga secara pasti bergerak berlawanan arah dengan Anda yang mengambil posisi long. Jadi tempatkan stop di tempat tersebut, sehingga kemungkinan terkena stop loss akan kecil. Tentu saja Anda tidak harus menggunakan chart pattern untuk melakukannya. Anda dapat menggunakan indikator yang biasa Anda pergunakan. Misalnya jika Anda lebih suka menggunakan moving average. Anda memutuskan jika MA 10 bersilangan ke bawah dengan MA 50 maka akan mengindikasikan downtrend. Ketika Anda mengamati chart, Anda melihat bahwa persilangan tersebut tidak akan terjadi sampai harga mencapai sekitar 117.75, jadi titik ini adalah tempat yang baik untuk menempatkan stop. Anda dapat menggunakan level retracement fibonacci, bollinger band, atau alat-alat lainnya dengan proses yang mirip.
Kuncinya adalah menempatkan stop loss di mana Anda sepenuhnya yakin bahwa harga akan bergerak berlawan arah dengan transaksi Anda. Jangan tempatkan stop loss di mana sekiranya banyak orang lainnya akan menempatkan stop loss.
Jangan melawan Stop Hunter! Melainkan bergabunglah bersama mereka! 
Salah satu alasan utama Anda tidak ingin menempatkan stop pada tempat-tempat yang jelas seperti di sekitar peak/valley terdekat atau pada angka bulat adalah stop hunter seringkali memicu stop pada tempat tersebut. Kuncinya adalah kita harus sabar menunggu untuk entry yang lebih baik.
Ada juga variasi dari taktik ini. Jika Anda tidak yakin stop hunter akan mendorong harga (atau bahkan jika Anda tidak yakin stop hunter itu benar-benar ada), Anda dapat memasukkan sebagian transaksi pada harga saat ini, dan menempatkan order lain pada entry yang lebih rendah/tinggi. Sehingga, jika stop hunter tidak mengakomodasi rencana pintar Anda yaitu mengambil keuntungan dari mereka, Anda masih memiliki transaksi dengan jumlah yang lebih kecil. Ini juga sebagai kompensasi untuk kenyataan bahwa stop loss Anda diletakkan lebih jauh lagi.
=================
Happy Trading
=================